BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakanpg
Salah satu indicator yang diinginkan untuk menilai derajat kesehatan suatu Negara adalah Angka Kematian Ibu. Diantaranya kematian maternal yaitu kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan dan penanganannya. ( Wiknjosastro hal 22, 2006).
Menurut WHO ibu hamil tidak boleh memiliki Hb kurang dari 11 gr% selama kehamilan. Hb kurang dari 11 gr% pada semester 1 dan 3 atau Hb kurang dari 10,5 gr% pada semester 2. (Joseph HK, M. Nugroho S. CDC tahun 1990, hal 63)
Anemia terjadi pada orang dewasa jika nilai hematrokit kurang dari 41 % ( hemoglobin < 13,5 g% ) pada pria atau 37% ( hemoglobin < 12 g% ) pada wanita. ( William WJ hal 46, 1995 ).
Darah orang normal mengandung 13-16 gr Hemoglobin ( Hb ) / 100 cc ( 13-16 gr% ). Semua Hb ini terdapat di dalam eritosit. Jika konsentrasi Hb turun di bawah nilai normal, akan timbul anemia. Namun harus di sadari bahwa batas terendah dari nilai normal tergantung pada umur dan jenis kelamin.
Menurut WHO, 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan dan kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi, seseorang dinyatakan mengalami anemia bila kadar hemoglobin (Hb) <11 gr % (anak usia <6 thn ) atau <12 gr% ( anak usia > 6 thn dan wanita dewasa). http://www.balipost.co.id/mediadetail/2010/05/19/anemia dalam kehamilan.
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk deteksi anemia pada kehamilan maka pemeriksaan kadar Hb, ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. Bila kadar Hb < 11 gr% pada kehamilan, dinyatakan termasuk anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi yang berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam fiat, diminum secara teratur 1 tablet/ hari selama 90 hari berturut-turut, Bila kadar Hb masih < 11 gr% pemberian tablet Fe dilanjutkan.
( http://hafiyanafisa.blogspot.com/2011/05/faktor-resiko-kejadian-anemia-pada-ibu.html, ASKES Jumat, 20 Mei 2011 ).
Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan ibu dan janinnya, beberapa factor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil ( Menurut Arisman 2004, hal 60 ).
Menurut penyelidikan Hoo Swie Tjiong ( 1962 ), frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5 %, psedoanemia 57,9 %, dengan wanita hamil dengan Hb 12 gr% atau lebih sebanyak 23,6 %. Hb rata-rata 12,3 gr% dalam trimester I, 11,3 gr% pada trimester II, dan 10,8 gr% pada trimester III. Hal ini disebelah karena pengenceran darah menjadi makin nyata dengan lanjutnya umur kehamilan, sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat pula ( Wiknjosastro H, hal 450, 2006 ).
Suatu penelitian memperlihatkan perubahan kontraksi Hb sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah ( < 11,5 g/dl ), konsentrasi paling rendah didapatkan pada trimester kedua yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu, pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb kecuali pada perempuan yang sudah memiliki kadar Hb tinggi ( > 14,6 g/dl ) pada pemeriksaan pertama ( Abdul Bari Saifuddin, hal 775, 2010 )
Berdasarkan profil kesehatan dari Dinas Kesehatan Tingkat I Propinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2009, terdapat 194.226 orang ibu hamil yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan dan terdapat 29.298 orang ibu hamil yang ada di Wilaya Makassar. Dari data tersebut dan hasil pemeriksaan terdapat jumlah penderita anemia dengan Hb < 8 gr % sebanyak 1669 ( 5,69% ) orang di Propinsi Sulawesi Selatan dan 129 m ( 0,44 % ) orang di Wilaya Makassar. ( Profil Kesehatan, 2009 ).
Berdasarkan hasil laporan Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2010 jumlah ibu hamil sebanyak 751 orang dan yang memiliki Hb 9-10 gr % adalah 579 orang ( 77.09% ) dan Hb 7-8 gr % adalah 6 orang ( 0.97 % ) sedangkan yang memiliki Hb <7 gr % adalah 1 orang ( 0.13 % ).
Upaya mencegah terjadinya anemia dilakukan pendekatan pendidikan masyarakat tentang bahaya anemia terhadap ibu hamil, pentingnya pemberian zat besi pada ibu hamil, meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan serta meningkatkan antenatal care sehingga anemia secara dini dapat diketahui dan dapat segera diatasi.
Berdasarkan fakta diatas maka penulis tersentuh untuk mengkaji pembahasan lewat karya tulis ilmia dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny “I” kehamilan 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam memberikan kontstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.
B. Ruang Lingkup Penulis
Adapun ruang lingkup dalam karya tulis adalah Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny “I” gestasi 34 minggu Dengan Anemia Sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny. “ I ” dengan Anemia sedang di Rumah sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011 dengan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengumpulkan dan menganalisa data dasar pada Ny “ I “ gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
b. Mengidentifikasi diagnose / masalah actual pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
c. Mengantisipasi diagnose masalah potensial pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
d. Melaksanakan tindakan segera dan berkolaborasi pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan Anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
e. Merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
g. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny “ I ” gestasi 34 minggu dengan anemia sedang di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 24 dan 30 Mei 2011.
D. Manfaat Penulisan
1. Institusi
Merupakan input / masukan dalam pemberian bekal bagi mahasiswi agar berhasil dalam menetapkan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus anemia.
2. Instansi
Sebagai salah satu sumber penentu kebijakan dan pelaksanaan program, baik Dinas Kesehatan maupun pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program upaya penanganan di Rumah sakit Bhayangkara Makassar.
3. Penulis
Merupakan pengalaman ilmiah yang berharga bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.
E. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini berdasarkan teori ilmiah yang dipadukan dengan praktek dan pengalaman penulis memerlukan data yang objektif dan relevan dengan teori-teori yang dijadikan data dasar analisa dalam pemecahan masalah, untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan
Mempelajari literatul-literatul yang berkaitan atau relevan dengan kasus anemia sedang.
2. Studi kasus
Untuk studi kasus asuhan kebidanan maka pendekatan digunakan adalah manajemen asuhan kebidanan yang meliputi: Pengkajian, dan analisa data, mengidentifikasi diagnosa / masalah actual, antisipasi diagnose / masalah potensial, evaluasi perlunya tindakan segera / kolaborasi, perencanaan tindakan asuhan kebidanan, melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada anemia sedang.
Untuk menghimpun data / informasi yang akurat penulis menggunakan tehnik :
a. Wawancara
b. Pengumpulan informasi melalui pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka langsung dengan Ny. “ I ” atau keluarga.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis mulai dari kepala hingga kaki ( Heed to too ) meliputi :
1. Inspeksi
Inspeksi adalah observasi sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tapi juga meliputi indra pendengaran dan penciuman.
2. Palpasi
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.
3. Perkusi
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada di bawahnya.
4. Auskultasi
Auskultasi adalah mendengar bunyi dalam tubuh dengan bantuan stetoskop dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang didengarkan.
d. Pengkajian Psikososial
Pengkajian psikososial meliputi status emosional, respon, terhadap kondisi yang dialami serta instraksi klien terhadap keluarga, petugas dan lingkungannya.
3. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari kasus serta menginterprtetasikan data yang berhubungan dengan klien baik yang bersumber dari catatan dokter, bidan maupun dari sumber lain yang menunjang yaitu hasil laboratorium.
4. Diskusi
Diskusi dan tanya jawab dengan dosen pembimbing / serta bidan / dokter yang bertugas diruangan tersebut
F. Sistematik Penulisan
Studi kasus terdiri dari 5 (lima) bab dan disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Ruang Lingkup Pembahasan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan ( mencakup antenatal care )
2. Perubahan Fisiologi Dalam Kehamilan
3. Diagnosa kehamilan
4. Penatalaksanaan Kehamilan
B. Tinjauan Umum Tentang Anemia
a) Pengertian Anemia
2. Klasifikasi Anemia
3. Faktor yang mempengaruhi pembentukan darah
4. Macam-macam Anemia
5. Patofisoiologi Anemia
6. Gejala dan tanda anemia
7. Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas
8. Pencegahan dan penanganan anemia
C. Manajemen Asuhan Kebidan
1. Pengertian manajemen kebidanan
2. Proses manajemen kebidanan
3. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan.
BAB III STUDI KASUS
A. Langkah I : Pengumpulan data dan analisa data dasar
B. Langkah II : Mengidentifikasi diagnose / masalah actual
C. Langkah III : Antisipasi diagnose / masalah potensial
D. Langkah IV : Evaluasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi
E. Langkah V : Perencana tindakan asuhan kebidanan
F. Langkah VI : Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan
G. Langkah VII : Evaluasi asuhan kebidanan
H. Pendokumentasian asuhan Kebidanan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intera uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama terakhir. (Saifuddin A,B hal 451 2002).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
a. Ovulasi pelepasan ovum
b. Terjadi migrasi spermatozoom dan ovum
c. Terjadinya konsepsi-pertumbuhan
d. Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus
e. Pembentukan plasenta
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2. Perubahan Fisiologi Dalam Kehamilan ( Wiknjosastro H, hal 89 2006 )
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan payudara .
Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain :
a. Uterus
1) Uterus mengalami hipertropi dan hyperplasia, beratnya meningkat dari 30 gram menjadi 1000 gram dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm.
2) Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak. ( tanda hegar ).
3) Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lebih lunak ( tanda goodle )
4) Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut ( tanda piskacek ).
5) Dinding rahim yang meregang karena pertumbuhan janin akibat isthmus uteri akan tertarik keatas dan menipis ( SBR ).
6) Bila uterus dirangsang, mudah berkontraksi ( tanda Braxton hicks ).
40 mgg (TFU 3 jari bawah px) |
34 mgg (TFU 1/3 pst-px) |
32 mgg (TFU pertengahan pst-px) |
28 mgg (TFU 3 jari atas pst) |
24 mgg (TFU setinggi pusat) |
26 mgg (TFU 1 jari atas pst) |
16 mgg (TFU pertengahan sympisis-pst) |
20 mgg (TFU 3 jari bawah pst) |
12 mgg (TFU 3 jari atas sympisis) pst) |
Gambar 1 : Pemeriksaan fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan
(Sumber : Wiknjosastro, 2006, hal.158)
b. Ovarium
1) Ovulasi terhenti
2) Masih terdapat luteum graviditas sampai terbentuk uri yang mengambil ahli pengeluaran estrogen dan progesterone.
c. Vulva dan vagina
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak lebih merah agak kebiru - biruan ( Livide ), ( Tanda Chadwick ).
d. Dinding perut
1) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya selaput elastic dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum.
2) Pada seorang primigravida warnanya membiru disebut strie livide, pada seorang multigravida disamping striae yang biru terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah perut ( sikatrix ) dari striae gravidarum pada kehamilan yang lalu disebut striae albicans.
e. Sistem Sirkulasi Darah
Dalam kehamilan sirkulasi darah ibu dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar di ikuti pula oleh pembesaran pembuluh- pembuluh darah. Mammae dan organ- organ tubuh lain akan berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
Volume darah ibu bertambah kira- kira 25 % dan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, yang di ikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sekitar 30 % sedangkan sel darah merah bertambah sekitar 20 %. Sel darah merah makin meninggkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, namun sel darah putih meninggkat sampai 10.000/ml, sehingga pertumbuhan sel darah merah tidak seimbang dengan volume darah dan terjadi pengenceran darah yang disebut hemodilusi. (Wiknjosastro 2002 hal 96)
f. Perubahan Pada Kulit
Pada daerah kulit terjadi hyperpigmentasi :
1) Muka disebut topeng kehamilan ( cloasma gravidarum )
2) Payudara : putting susu dan areola mammae
3) Perut : linea nigra, striae livide dan striae albicans
g. Metabolisme
1) Kebutuhan nutrisi meningkat untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan ½ kg / minggu.
3. Diagnosis Kemilan (Wiknjosastro H,hal 125-129, 2006 )
Untuk menegakkan diagnosis kehamilan dapat ditetapkan melalui penilaian terhadap tanda gejala
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea ( terlambat datang haid )
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
2) Mual ( nausea ) dan muntah ( emesis )
a) progesterone menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual dan muntah, terutama di pagi hari yang disebut morning sickness.
3) Ngidam
Mengidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4) Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara, payudara membesar dan tegang.
6) Sering buang air kecil (BAK)
karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang memmbesar, gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamialan gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
7) Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormone steroid.
8) Hyperpigmentasi kulit
a) Wajah tampak closma gravidarum
b) Dinding perut tampak striae livide, linea nigra dan striae albicans
c) Payudara hyperpigmentasi pada areola mammae.
9) Epulis
Hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan pertama.
10) Varices, sering dijumpai pada kehamilan triwulan terakhir
b. Tanda tidak pasti hamil
1) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
2) Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsisten dari rahim
3) Tanda Hegar
Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak.
4) Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak merah agak kebiru-biruan ( livide ).
5) Tanda Piskacek
Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejuru pembesaran tersebut
6) Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang, mudah berkontraksi
7) Teraba ballotemen
8) Pemeriksaan tes kehamilan positif
c. Tanda pasti kehamilan (Mochtar R, hal 43-45)
1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop- monoral Laennec
b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c) Dicatat dengan feto- elektro kardiogram
d) Dilihat pada ultrasonografi
3) Terlihat tulang – tulang janin dalam foto- rontgen
4. Penatalaksanaan Kehamilan
a. Jadwal kunjungan menurut Abdul Bari Saifudin
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :
1) Kehamilan trimester pertama ( < 14 minggu ) satu kali kunjungan
2) Kehamilan trimester kedua ( 14-28 minggu ) satu kali kunjungan
3) Kehamilan trimester ketiga ( 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36 ) dua kali kunjungan.
b. Informasi Penting Bagi Ibu Hamil ( Suriani dkk, hal 42, 2008 )
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.
Kunjungan | Waktu | Informasi penting |
Trimester Pertama | Sebelum minggu ke 14 | a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil b. Mendeteksi masalah dan menanganinya c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan d. Melalui persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi e. Mendorong perilaku yang sehat ( gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya ). |
Trimester kedua | Sebelum minggu ke 28 | f. Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu tentang gejala –gejala preeklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema, periksa untuk mengetahui proteuneria ) |
Trimester ketiga | Antara minggu 28-36 | g. Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda |
Trimester ketiga | Setelah 36 minggu | h. Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kalehiran di rumah sakit. |
Sumber : Suriani dkk, hal 42, 2008
c. Konseling Pada Ibu Hamil
HE Tentang :
1) Gizi peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan ( menu seimbang ).
2) Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.
3) Perubahan fisiologi : tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang biasa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas, dan varices, hubungan suami istri boleh dilanjutkan.
4) Menasehati ibu tidak mencari pertolongan segera jika ia mendapat tanda-tanda bahaya berikut :
a) Sakit kepala menetap
b) Penglihatan kabur
c) Oedema pada wajah
d) Mual dan munta / hiperemesis gravidarum
e) Janin tidak bergerak seperti biasanya
f) Nyeri abdomen
g) Perdarahan pervaginam
h) Deman
i) Kejang
5) Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran dan aman di rumah :
a) Sabun dan air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar